Apa yang seharusnya bisa menjadi binasa

Pernhakah terpikir sebuah ucapan dari seorang majelis taklim terbengkalai oleh pola pikir anda. Pernahkah anda mencoba berbuat sesuatu yang sebenarnya mustahil
Pernahkah anda bekerja keras untuk mencapai sampah
Atau pernahkah anda berjuang untuk sampah
Manusia bereproduksi, tumbuhan berkata jangan, hakim menyentakan palu. Sebagai manusia biasa ini kita mencari makan, tidur, derta bekerja. Manusia mempunyai presepsinya masing-masing tentang apa yang dilihat atau didengarnya. Tetapi sampai sejauh mana presepsi manusia itu mendapatkan dukungan dari manusia yang lain. Perbedaan presepsi antara kaum minoritas dan mayoritas sering menimbulkan permasalahan baik di keluarga, teman, dan lingkungan beraktivitas. 

Karena selama ini yang ada bukanlah “Walaupun berbeda-deda tetapi satu” melainkan “Walaupun Satu tetapi berbeda-beda” seperti sebuah majas yang terbalik antara Sinekdoke Pars Prototo dan Sinekdoke totem Proparte. Bagaikan sebuah bungkus mainan yang membutakan mata seorang imaginer. Bagaikan sebuah kemampuan magis yang dimiliki oleh dukun. Karena buat apa kita capai-capai menaruh susuk di tubuh kita. Toh sebuah susuk itu sudah dapat kita buat melalui suatu media. Media yang keras, lunak, tajam, cair, dan panas. Setelah ini akan ditanyakan kenapa dingin tidak dimasukan, kenapa empuk tidak dimasukan?, kenapa?kenapa?kenapa? Sampah.

Read Full Post »