Saya akan menyajikan blog in dalam bahasa Indonesia.
Prologue
Saya membuat tulisan ini karena telah mengalami kejadian yang berhubungan dengan meninggalkan dan ditinggalkan.
End Prologue
Suatu malam saya mendapat telepon dari teman saya dan berkata ” Bay Ibunya ***** meninggal! “, langsung saja saya terkejut dengan ucapannya karena yang meninggal adalah ibu dari sahabat dekat saya. Saya langsung menghubungi sahabat saya dan sebelum mengatakan halo, saya langsung mendengar isakan-isakan kesedihan dari pria tersebut. Tanpa basa basi saya langsung menuju ke rumah sahabat saya.
Pukul 09:00, tepatnya nyawa dari Ibunda tersebut dicabut oleh Tuhan Yang Maha Besar.
Kematian.
Pernahkah anda terpikir bahwa kematian akan menyerang anda setalah anda membaca blog ini?
(jika anda takut berhenti membaca)
Suatu Malam ini saya sehabis melayat sahabat saya yang orang tuanya meninggal dunia.
Seorang Ibu yang sudah mendapat penyakit yang membuat dirinya tidak dapat menggerakan setengah badannya karena stroke dan lain-lainnya.
Keluarga mereka tidak bisa dibilang keluarga yang berada. Mereka hidup di tempat gang yang bahkan mobil tidak bisa masuk. Akan tetapi sahabat saya adalah orang yang bersemangat dan selalu tidak pernah menyerah kepada nasib.
Disana saya melihat orang-orang berkumpul saling mendoakan dan menangisi kepergian dari ibunda tersebut.
Semua teman-teman SMA saya datang dan memeluk sahabat saya mengucapkan kalimat-kalimat pemuas dahaga di saat padang pasir menyerbu dada.
Sesaat saya terpikir bahwa kematian itu biasa saja. Tetapi kemudian setelah saya melihat tubuh diam tak bernyawa dari ibunda tersebut, saya menyadari betapa sakitnya melihat orang yang dicintai telah tiada di dunia ini.
Disitu sahabat saya bercerita
“Tiba-tiba tu tadi nyokap gw udah tidak bisa gerakin mulutnya, sehabis itu matanya, lalu nafasnya kayak udah sesak-sesak gitu. Karena Gw panik, langsung gw panggil orang pinter di kompleks saya. Begitu dia datang dan mendoakan dia bilang ke gw. Dia bilang nyokap gw tinggal 3 hari lagi. Gw langsung Panik bgt dan gw sendirian di rumah semuanya lagi pergi. akhirnya langsung aja gw panggil ambulans, pas dateng ternyata nyokap gw udah tidak kuat lagi dan……….”
Setelah itu saya berkata bahwa “Lihat dari sisi baiknya, jangan hanya lihat dari buruknya”
Saya kemudian duduk dan menyalakan rokok gudang garam surya pro sambil berpikir keras.
Makna Kematian.
Dimana orang-orang mempunyai presepsi yang berbeda-beda tentang kematian.
Sessat waktu melihat mayat tersebut saya memang merasa sangat kehilangan yang dialami sahabat saya.
Tetapi jika saya melihat dengan sisi baik yang ada.
Bukankah penderitaan ibunda tersebut yang terkena penyakit yang membuat ia tidak bisa melakukan aktivitas normal sehari-hari itu telah dihilangkan oleh Tuhan.
Terkadang kita selalu menakuti kematian dan berkata macam-macam bahkan berlebihan berdoa daripada tindakan karena takut dengan kematian itu.
Kalau bagi saya kematian tidak perlu ditakutkan.
Kematian adalah fase dalam hidup. Dari blog brownbeaver.wordpress.com, dikatakan bahwa hidup adalah adventure dan akan selalu ada endingnya. Dalam hal ini, kematian adalah ending dari suatu kehidupan.
Seperti layaknya sebuah film dan buku, banyak scene-scene yang menjadi ejekan maupun kebanggaan bagi orang yang sangat mendalami kejadian demi kejadian tersebut.
Seperti kenyataan di sebuah cerita. Sebuah cerita timbul karena masalah. Karenanya scene-scene dalam film tersebut adalah fase yang kita alami dan harus kita hadapi. Orang akan selalu penasaran akan ending dari sebuah cerita.
Intrupsi (Movie Review)
Seperti akhir dari “The End Of Evangelion” Anime dari jepang yang mengkisahkan robot, cyborg dan percintaan. Akhirnya adalah dimana semua umat manusia mati dan tinggal Shinji dan Asuka Langley yang hidup. Mereka tersadar ditengah-tengah selesainya perang berdarah atau disebut “The Third Impact”. Setelah mereka terbangun mereka bangun diatas bebatuan yang terapung si kolam darah manusia yang menegaskan bahwa umat manusia telah mati dan tinggal mereka berdua yang hidup. Disini banyak dibahas bahwa Endingnya merupakan kisah yang menyeramkan karena banyaknya orang yang mati dan lautan darah yang diperlihatkan.
Akan tetapi jika dilihat lebih mendalam, ini merupakan ending yang mendalam dan sangat indah. Menurut saya, mereka merupakan pasangan kekasih dan seiring berjalannya cerita selalu mendapatkan masalah karena perang yang terjadi. Sekarang walaupun mereka hanya hidup berdua, mereka dapat membangun kembali dunia yang baru layaknya Adam dan Eva. Tentunya memulai fase hidup yang baru lagi.
Intrupsi selesai.
Pastinya saya hanya mengatakan suatu hal bahwa jangan pernah takut akan kematian, jika takutpun lihatlah di sekeliling kita banyak hal-hal yang dapat kita lakukan sebelum kita mati. Jikalau orang yang kita cintaipun telah tidak ada lagi di dunia (yang pastinya kita alami di dunia) berpikirlah bahwa itu adalah proses menuju pendewasaan diri kita.
Marilah kita berdoa agar arwah dari Ibunda kandung sahabat saya dapat diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
“Kita semua adalah manusia yang hidup dan akan mati, hiduplah karena kita mempunyai tujuan dan cita-cita, jangan hidup karena kita akan mati”
(maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati anda dan maaf jika ada kesalahan penulisan)
Mohon diberi komen dan mulailah komen anda dengan
“Apakah anda takut dengan kematian?”
wow.tulisan yang bagus sekali. clearly illustrate what’s on your mind in a really good way.
I always think that i rather be the one who die than watching my loved ones die. but after I read this post i realized it’s such an egoistic way of thinking. because if i die i’ll be leaving my loved ones and that wouldn’t be easy on them (i hope).
am I afraid of deaths? i do, but it’s not exactly death that i’m afraid of. the thought of living without the presence of other people around me is what i’m afraid the most.
and the thoughts of dying alone.
what a mind blowing post you write there man..
kematian.
ngga,gua blom siap buat mati.setidaknya nggak sekarang.gua akan mencerca habis2an kematian itu sendiri kalo dia datang sekarang.egois?gua gak peduli,karena gua ngerasa yang ngedatengin kematian itu sendiri egois.singkatnya,gua akui gua takut karena gua masih bingung apa tujuan gua ada disini.lemahnya ya makhluk ciptaan Tuhan yang satu ini?malah ujung2nya menyalahkan Dia.sampaahh…hahaa..
tapi satu yang gua imajinasiin dan harapkan,yaitu mati saat hari kiamat.gua pikir ini bukan bencana yang mesti ditakuti,tapi satu hari indah yang langka dimana segala kehidupan musnah.bisa menyaksikan bagaimana”gunung2″ beterbangan,”binatang melata” yang bisa bicara,matahari terbit di barat,munculnya “dajjal”,”nabi isa”,dan seterusnya.mungkin disaat ini,gua bisa mati dengan tersenyum.antara itu,ato gua yang goblok segoblok-gobloknya,haha..
death, eh? am i afraid of it? klo gw blg gw takutnya ama life after death tuh brarti gw takut ama kematian ga? gw jg bingung soalnya. hehe. bahas life after death dong bay! hahahaha
kematian ya?
bohong siy klo gw bilang gw ga takut mati.
hmm, tp klo dipikir lg, sbnrnya gw lbh kepikiran siap atau nggak.
mgkn karna dr kecil ada paradigma soal surga, neraka, dan smuanya yg msh hrs kita jalanin stlh mati(gw stuju sm komennya reno).
jadi yaa intinya siap atau nggak.
berhubung sejujurnya gw blm siap, jd kyknya gw msh takut sm kematian.
mnrt gw, gw blm siap meninggalkan apalagi ditinggalkan.
tp setiap orang pasti dpt giliran kan ya?
mgkn boleh jg siap2.
temen gw jg baru aja ada yg meninggal..yes, every single day someone dies. but because this particular person was quite close,…it got me thinking…and oh LORD i know what that does to me. i hate when i start thinking and analyzing and picking at every single piece of info. i wish i could have a magic hidden power to just bring my brain to a blistering halt. but yeah,…can’t really ask for more since i got so much already.
life is so unpredictable it scares me to death. ok, i didn’t mean that literally. sorry. but seriously. you just never know what’s coming, and although at times it hurts, but it’s actually kind-of exciting. how mind-numbing would life be without these oh so unpleasant surprises…?
so…yes, it was a shocker ‘cos when things like this happens, i keep imagining it happening to someone even closer,…and that fucks my head up even more. but of course i can never know what will be happening next,…leaving it up to the one above is the best solution. no matter what precautions you take, if it’s meant to be, it’s meant to be.
i pray he’s smiling up there.
i try hard not to be afraid of the death. i really try! but someday all this life will be over. nothing lasts forever in this world. I dont even know exactly what will happen to me after i die? it is so scary.. i also think about this very short life. i mean VERY SHORT. time goes by too fast for me. sometimes i dont know how to live my life in that very short time. but i do believe, we live in this world once, and we live in ‘whenever it is’ forever.. logically, we as a human, hardly made by God. We should live for longer……. right? this red blood consist of billion cell, this perfect skin with those very thin skin hair, this beautiful eye which they called world window. Are these too good to be enjoyed once? So now, i start to set my mind to always think and act good in this world. Simply because the world and the world after death (or whatever it is) will treat me good too.Nothing wrong with being good and still have some fun. btw, thinking about life and death is no need to be logical. it all cames from your own heart.
hmmm, for me, i’m afraid or not of death, is because of the days after it.
yg gw maksud klo gw mati di kondisi yang membuat hari2 stelah itu menjadi buruk dan sangatlah lebih buruk, yang tak lain dan tak bukan, apabila gw menghabiskan hari2 itu di neraka. klo kya gtu, i’m afraid of death
yes i fear of it, but i don’t know which one i mostly fear of:
Life after death or death after life. Because i think both of them have their own “phase”.
iya Bay, gw takut banget ama kematian….
gw suka takut kalo ngebayangin orang-orang di sekitar gw meninggal, karena lo udah gak bisa ketemu dia lagi, meskipun lo kangen setengah mati…
seakan-akan orang itu lenyap…. walaupun memang eksistensinya di dunia fana ini bener-bener lenyap…
gw takut kalo orang2 yang gw sayangi itu udah ‘pergi’ dan gw gak melakukan sesuatu untuk mengenang eksistensi mereka, setidaknya dengan mendoakan mereka….
gw takut, takut kalo ketika gw udah ‘dipanggil’ Sang pemilik kehidupan, tapi gw gak bawa bekal yang cukup…
kata temen gw, yang paling menyakitkan itu bukan kegagalan (dalam kehidupan), tapi perasaan menyesal. Menyesal karena gak pernah mencoba untuk berbuat yang terbaik….
semoga arwah ibu temen lo diterima di sisiNya dalam keadaan baik…. 🙂
kemataian adalah saat terindah dalam fase hidup..berjuta tanya yg membelenggu,beribu ketidakpercayaan yg melayang,beratus ketidakpastian yg aneh akan terjawab saat itu,,dan gw rasa saat itu adalah saat pelepasan dahaga setelah berjuang selama hidup..jgn pernah takut mati,yg perlu kita takutan adalah ‘mati berkarya’..
saat kita mati hanya karya kita yg akan tersisa dan menjadi jejak bagi diri kita dan semoga karya kita terus menginspirasi org lain yg membuat kita akan terus hidup di hati terdalam..